Selasa, 21 April 2009

Iman si KECIL

Apakah kita tahu sebesar apa iman kita itu ? kita tidak akan tahu dengan sendirinya, tapi kita bisa melihat, mengetahui dan merasakan iman orang lain melalui kejadian – kejadian aneh yang “ indah “. Dari situ kita tahu seberapa besar iman kita atau lebih tepatnya seberapa kecil iman kita dibandingkan dengan orang lain.
Ada suatu cerita yang sangat indah mengenai iman yang dialami oleh seseorang yang masih lugu, dan kalau boleh saya menyebutnya “ seseorang “ walau ia hanya seorang anak kecil masih berumur sekitar 6 tahun, bagi saya ia sudah menjadi “ seseorang “ karena iman kepada Yesus yang sangat besar.
Suatu sore ia dan teman – temannya bermain kejar - kejaran seperti biasanya di halaman rumahnya layaknya anak kecil yang selalu aktif dan tidak kenal capek. Mereka yang rata – rata berumur 6 tahun itu berlari kesana kemari tanpa mempedulikan apapun yang ada di sekitarnya, entah itu orang yang berjalan, sepeda, sepeda motor ataupun mobil.
Karena terlalu asyik bermain, seorang diantara mereka ada yang terjatuh, bagi kita melihat anak kecil terjatuh adalah hal yang biasa, karena waktu kecilpun kita kalau bermain juga sering terjatuh. Tapi yang dialami oleh anak ini adalah jatuh tersungkur dan “ krak “ tangannya dilindas oleh ban mobil yang saat itu sedang melintas di depan rumahnya. Untuk ukuran mobil, mobil itu termasuk ukuran mobil yang besar. Dalam sekejab yang terbayang dari orang – orang yang melihat kejadian itu pasti beranggapan bahwa tangan anak itu pasti hancur atau paling tidak patah, karena terdengar jelas bunyi “ krak “ saat mobil itu melindas tangan anak itu.
Orang – orang yang ada di sekitarnya langsung berlari melihat keadaan anak itu, begitu juga orang tua anak itu. Orang yang berada di dalam mobil menghentikan mobilnya dan keluar melihat kondisi anak itu, tapi dengan tatapan kosong dan tak bersuara, ia merasa bersalah dan kaget juga heran ketika melihat anak itu. Karena saat ia melihat kondisi anak itu, anak itu tidak merasa kesakitan sekali walau ia menangis, tidak ada darah di tangannya, hanya bekas jejak ban mobil yang terlihat jelas berada di lengannya, dan anak itupun lari kearah orang tuanya. Saat itu juga anak itu beserta orang tuanya diajak orang yang menabrak tersebut segera untuk ke rumah sakit untuk melihat dengan jelas kondisi anak itu. Sesampainya di rumah sakit, anak itu diperiksa oleh dokter dan dilakukan rontgen untuk melihat dengan jelas keadaan tangan anak itu. Dokter yang menangani anak itu sangat kaget dan heran ketika melihat hasil foto rontgen itu, karena tidak ada tanda – tanda patah tulang pada tangan anak itu, tangan anak itu tidak apa – apa. Dokter itupun bertanya lagi, apakah benar tangan anak ini terlindas ban ? anak kecil dan orang yang menabrak itu kontan menjawab bersamaan, ‘ Ya, terlindas “. Saya melindas tangan anak itu Pak, dan saya juga mendengar dengan jelas bunyi benda yang patah saat saya melindasnya, kata orang itu. Dokter itu diam sejenak lalu berkata, ini mukjizat pak, tangan anak ini tidak apa – apa. Sambil merasa heran dokter itupun memperbolehkan pulang. Dan kedua orang tua anak itupun tidak menuntut apa – apa dari orang yang menabrak anaknya itu dan mempersilahkan orang itu untuk pulang karena anak mereka tidak apa – apa.
Sesampainya di rumah, orang tua anak itu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi waktu itu. Anak itu hanya bercerita singkat, “ waktu aku jatuh dan tersungkur ke tanah, yang pada saat itu ada mobil melintas dan pasti akan melindasku, aku hanya berkata, “ Tuhan Yesus tolong saya “. Mendengar itupun orang tua anak itu lalu terdiam dan langsung memeluk anaknya.
Di dalam hati orang tua anak itu sangat bahagia, karena di saat – saat yang paling membahayakan dalam hidup anaknya, yang ia ingat bukan mereka tapi Yang Memberi Hidup yaitu Tuhan Yesus yang selalu ada untuk menolong anakNya.
Dan kita jangan berpikir apa yang menyebabkan bunyi “ krak “ seperti tangan patah itu, karena kita tidak bisa menemukan jawabannya dengan otak kita. Tapi dengan iman, kita akan tahu jawabannya.
Dalam cerita ini dapat kita lihat, bahwa iman bukan karena usia, pendidikan, atau apapun, tapi hanya percaya pada Tuhan dengan sungguh – sungguh dan menyerahkan diri secara penuh pada Sang Pemberi Hidup adalah kekuatan iman. Iman yang BESAR dari SI gadis kecil yang bernama Rachel.

Apakah aku menjual diri ?

Kisah ini adalah sebuah kisah yang nyata dan masih memerlukan jawaban ! kisah nyata ini adalah kisah “ teman perempuanku “ yang akan aku ceritakan, sesuai dengan apa yang aku alami dan aku simpulkan menurut pendapatku.
Aku mengenal seorang gadis yang sangat baik ini, melalui teman kakakku, dia saudara sepupu teman kakakku. Perkenalan kami penuh dengan keanehan dan keunikan karena kami dipertemukan lewat sms, lalu kami berkenalan dan kami saling berjanji untuk selalu setia sebagai sepasang kekasih walau kami tidak pernah bertemu sebelumnya.
Waktu terus berjalan, dan dia mengkagetkan aku dengan kedatangnya ke kotaku, saat itulah kami tahu dan melihat pasangan kami, yang sebelumnya hanya dengan sms saja. Secara pribadi lepas pribadi kami sangatlah cocok satu sama lain, tapi secara lingkungan keluarga dan kondisi keluarga kami berbeda. Itulah masalah kami yang sangat mengganggu perasaanku, aku dari keluarga yang sederhana sedangkan dia dari keluarga yang bisa dibilang kaya tapi semua keadaan ekonomi keluarganya berubah ketika ayahnya pensiun sedangkan kebutuhan hidup keluarganya semakin tinggi, karena ia anak pertama dari 4 bersaudara, perempuan lagi, 3 adiknya masih sekolah, yang terkecil masih SMP.
Sebagai yang tertua ia merasa harus bisa membantu orang tuanya dalam mencukupi kebutuhan keluarganya, tapi dengan gajinya saja takkan cukup untuk kebutuhan keluarganya, gajinya akan habis dalam beberapa hari saja.
Ia juga bingung dengan ibunya dan adik laki-lakinya karena mereka entah tidak mau tahu atau sengaja tidak mau tahu tentang keadaan keluarga, mereka tetap saja melakukan apa yang biasa mereka lakukan dengan kondisi keuangan yang berbeda, entah gaya hidup mereka yang biasanya mencukupi kini dengan keadaan yang berubah mereka tidak mau meninggalkan gaya hidup itu.
Sebagai perempuan ia hanya ingin melihat keutuhan keluarga, ia tidak bisa menasihati ibunya karena ia sangat mencintai ibunya. Tapi yang aku tahu, dalam segi uang, keluarganya mungkin sekarang berkurang tapi dalam segi benda, kurasa orang tuanya masih punya banyak rumah, kalau tidak salah ada 3 rumah, 1 untuk kost, 1 ditempati orang tuanya dan 2 adiknya, 1 ditempati dia dan adiknya.
Aku bingung dengan keadaan yang bagaimana sebenarnya keluarganya, kurasa keluarganya masih mampu, tapi mungkin juga keluarganya memiliki hutang yang sangat banyak walau harus menjual semua rumahnya takkan bisa dilunasi, itu yang mungkin terjadi pada keluarganya.
Karena semakin lama aku mengenalnya, dia semakin ingin menjauh dariku, karena diriku saat itu tidak akan bisa membantu dia dan keluarganya, apalagi saat itu aku belum bekerja dan keluargaku yang sederhana. Dalam pikirannya aku akan menambah beban dirinya dan keluarganya.
Dan dia pernah mengatakan padaku bahwa ia bisa menikah dengan orang yang tidak ia cintai, dan dia akan belajar mencintai orang itu ketika ia sudah menikah. Dan orang itu adalah orang yang disukai ibunya atau lebih tepatnya orang yang dijodohkan ibunya, walau ia tidak suka tapi akan tetap menerima orang itu demi cintanya pada ibunya.
Mungkin dapat dibayangkan bagaimana perasaan hatiku saat itu ketika ia mengucapkan kalimat itu, walau kutahu dan diapun tahu bahwa aku mencintainya dan dia mencintaiku.
Tapi demi keadaan dan kondisi keluarga ia bisa merelakan cintanya padaku demi cintanya pada kelurga, walaupun ia harus sengsara dalam hidup, itu katanya.
Dan yang aku yakin, bahwa pilihan ibunya adalah orang yang sangat hebat dalam segi materi, karena ibunya ingin anaknya makmur dan terjamin hidupnya, tapi yang kutahu dari diriya adalah ia bisa menerima siapa saja orang yang ia cintai dengan apa adanya, yaitu aku, tapi demi ibunya, ia akan meninggalkan aku.
Aku tidak tahu seberapa besar parahnya keadaan ekonomi keluarganya, tapi mungkin parah, kareana ayahnya yang sabar dan baik hati itu sampai nekat ingin bunuh diri dengan minum racun serangga dan jika stres ia sering berendam di kolam ikan pada malam hari. Dengan cerita yang seperti itu aku jadi yakin betapa rapuhnya keadaan keluarganya.
Dia pernah berkata bahwa ia tidak ingin segera menikah, tapi dengan keadaan ini menikah adalah jalan yang baik, selain bisa membantu keluarga, dia bisa membagi perasaannya dengan pasangannya, dan yang terpenting pasangannya itu harus kaya, karena kalau tidak kaya, tidak akan bisa membantu keluarganya malah menjadi beban. Mungkin dalam pikirannya aku akan menjadi beban kalau aku jadi suaminya.
Entah apa yang ada dalam pikiran dan hatiku tentang dia, berbagai macam pendapat muncul dalam hatiku tentang dia karena masalah yang dia hadapi. Sebagai manusia aku bangga kenal dengan dia yang begitu banyak berkorban demi kelurganya, tapi sebagai kekasihnya aku merasa sedih dan kecewa, karena aku tidak mendapat tempat di kelurganya, walau kutahu di hatinya ada aku. Dia bisa menikah dengan orang yang tidak ia cintai, dan ia akan belajar. Lalu bagaimana dengan orang yang ia nikahi itu tahu bahwa kau tidak mencintainya ?!! semua yang tidak berlandaskan cinta akan hancur, ibarat rumah tanpa pondasi.
Dan bagaimana dengan orang yang kaucintai tapi kau tinggalkan ini ?!!! kau mungkin hanya minta maaf saja padaku. Tapi kau menyakiti hati dan perasaanku, aku hanya ingin bilang kenapa kau tak mencoba percaya padaku, bahwa aku bisa menjadi orang yang tepat sebagai orang pilihan orang tuamu.
Pikiran kasarku mengatakan kau akan melakukan apa saja dengan orang yang tidak kau cintai itu, kau korbankan cintamu dan kau juga mengatakan akan mengorbankan tubuhmu pada suami yang tidak kau cintai itu. Demi keluarga kau akan melakukan semua itu. Apakah yang terjadi jika orang tuamu mengetahui yang sebenarnya terjadi ? hati orang tuamu akan hancur, mereka merasa tidak bisa membuat anaknya hidup bahagia dan gagal sebagai orang tua, tapi semua itu sudah terlambat.
Apakah pernikahanmu diberkati ? ya, di gereja diberkati Pendeta dan orang tuanya juga orang tuamu yang menyangka kau mencintainya, tapi Tuhan maha tahu, kau dan aku tidak tahu apa Tuhan akan memberkati Pernikahanmu karena aku bukan Tuhan dan kau juga bukan Tuhan.
Aku tahu kau orang yang sangat berbakti pada orang tua, tapi apakah sampai sejauh itu tanda baktimu ?
Kalau menurutku, yang akan kau lakukan itu sama saja dengan menjual dirimu sepenuhnya dan selamanya ? karen tidak ada cinta dalam hidupmu sebagai dasar dari pernikahan.
Semoga ia bertanya dalam hatinya, apakah aku menjual diri ? tapi jika mengelak, aku tidak bisa memaksa karena pendapat dan pikiran orang berbeda-beda. Dan aku tidak bisa berbuat apa-apa terhadapnya, aku menyerah, aku hanya seorang manusia. Semoga Tuhan memberikan jalan padanya dan padaku atas apa yang akan terjadi pada hidupnya dan hidupku.



Iman,
Kasih,
Cinta,
Kesetian,
Keteguhan,
Kepedudian,
Ketegaran,
Keyakinan,
Kepolosan,
Adalah
Berasal dariNya
Yang memberi
Hidup
Dan membuat kehidupan,
Agar kita melakukan yang terbaik
Bagi Nya
Dan
Bagi Sesama
Tuhan memberkati.

……………KU

Saat itu aku aku pasti bermimpi yang sangat indah dan panjang, karena yang kurasa saat itu begitu senang dan bahagia, tapi itu bukan mimpi di siang bolong, itu kenyataan yang aku alami. Sebut saja namaku joni, karena teman-temanku biasanya memanggilku demikian. Hari itu aku mendapatkan suatu hadiah yang sangat indah, hari itu aku mendapatkan sebuah ucapan salam dari temanku cewek yang sangat cantik dan mempesona, boleh dibilang dia itu primadona kampus, karena cantik wajahnya dan yahud bodinya, tak kusangka aku menerima salam darinya. Ibarat mendapat durian jatuh aku dibuatnya, tetapi apalah aku ini jika dibanding dia, aku hanya bisa diam tak berkata apa-apa, padahal hatiku sangatlah senang dengan kabar itu.Dan aku tahu bahwa dia juga tahu aku menyukainya juga hanya saja ada suatu hal yang tidak mungkin bisa kita lalui, kami hanya bisa diam sebagai tanda kita tidak bisa menyatu. Tetapi itulah jawaban dari kami masing-masing bahwa kita hanya bisa menjadi teman tidak bisa lebih dari itu walau dari diri kita sendiri tahu bahwa kita saling menyukai.
Entah apa yang menghalangi? Tapi yang jelas itu berasal dari dalam diri kami sendiri-sendiri, apa itu karena kesetiaan? Atau ragu? Agama? Status sosial? Gaya hidup? Aku tidak tahu, yang aku rasakan dan yakini kalau dia juga merasakan hambatan yang sama, aku tahu itu ketika aku melihat matanya yang indah itu. Tetapi kenapa dengan kami, walau kami tidak bisa menyatu tetapi kami merasa itu biasa saja dan wajar tidak menjadi masalah besar bagi kami. Apa karena kami sama-sama yakin, bukan ini jodohku, walau ada cinta diantara kami?!
Itu kisahku dulu tentang cinta dan keyakinan dan kerelaan, lain halnya dengan sekarang, sekarang aku sudah jatuh cinta dengan seorang wanita special yang mempunyai tipe sebagai seorang ibu yang baik. Aku mencintainya dan dia mencintaiku dan kami sudah berjanji untuk saling setia sebagai sepasang kekasih, tetapi jika kami berpisah kami tidak ingin itu terjadi terutama padaku,karena aku sangatlah mencintai dia dan aku berani mengatakan ini jodohku jangan pisahkan kami tetapi satukan kami. Apa yang mendorong aku melakukan ini dan mengatakan ini? Cinta? Yakin? Terlalu cinta? Atau tidak mau orang lain merebut dia dariku? Atau tidak boleh ada orang lain yang mencintai/menyukai dia selain aku? Atau tidak ingin pengalaman masa laluku terulang kembali? Aku tidak tahu pasti apa jawabannya, yang jelas aku sangatlah mencintainya dan damai hatiku mengenalnya, dan aku semakin banyak berpikir lebih dewasa dan mengerti banyak sisi-sisi lain dari hidup yang aku pelajari dan kuketahui dari dia, seakan hubungan kami ini dalam menyelami yang paling dalam di hati kita.
Aku berani berkata seperti ini, ”ada saatnya orang-orang berani mengatakan ini jodohku”, walaupun orang-orang itu pernah menjalin cinta atau bahkan sering, tetapi dia tidak pernah mengatakan kamu jodohku, atau dia tidak berani mengatakannya di depan pasangannya, atau dia tidak mengatakannya. Tetapi entah apa, dan karena apa, seseorang bisa mengatakan kamu jodohku, perkataan ini sangatlah langka dan jarang terjadi. Dan aku berani bilang demikian karena aku yakin kamu jodohku, maka percayalah padaku dan setialah padaku, hanya itu yang kuminta darimu, aku mencintaimu selalu dan selamanya

KABUT

Kisah hidup seorang dengan yang lain tak akan pernah sama, tetapi setiap orang selalu menganggap bahwa kisah hidupnya yang paling susah dan suram, ini adalah sepenggal kisah tentang hidupku dan arti hidupku.
Aku pernah dan bahkan sering putus asa akan jalan hidup ini, aku sudah tidak sayang pada diriku sendiri dan nyawaku, aku sering berpikir untuk segera mengakhiri hidupku, tapi aku masih memilih jalan yang baik untuk bunuh diri bukan bunuh diri seperti yang ada di berita-berita tapi aku ingin yang lebih indah dan berarti sebelum aku mati. Aneh memang, mau bunuh diri tapi milih-milih, ya itulah aku, dan karena momen dan tempat/situasi tidak pernah kutemui dan butuh biaya tuk melakukan itu dan yang penting aku dapat diingat karena kejadian yang akan aneh itu, he he he.
Kita lupakan itu sejenak, ini kelanjutan dari kisahku, hidupku ini seperti berada di tengah kabut yang sangat tebal dan karena tebal itu aku tidak dapat melihat jalan hidupku, jalan mana yang harus aku pilih, aku tak tahu kemana kakiku harus melangkah, jalanpun tidak kelihatan, ibaratnya kalau aku melangkah ke depan atau belakang, ke kanan atau kiri, aku tak tahu apakah langkah kakiku melangkah dengan benar, karena mungkin aku melangkah menuju jurang. Akankah aku berlari? Jalan saja tidak kelihatan jalannya apalagi berlari! Aku hanya bisa diam tak bergerak, tapi jika aku diam aku akan mati perlahan-lahan karena itu kabut asap yang akan membuat aku mati karena tidak bisa bernafas. Apa yang harus kulakukan aku tak tahu. Sampai disinikah kisahku? Tidak, setidaknya aku harus melakukan hal yang berguna untuk sesamaku.
Oh ya kita sambung yang dulu lagi, aku juga berpikir untuk mendonorkan tubuhku ini jika aku mati, tetapi hanya organ tubuhku yang di dalam termasuk mata. Aku tidak tahu ini putus asa atau apa? Yang aku tahu aku ingin memberikan sesuatu yang berguna bagi sesama walau aku telah tiada.
Kita sambung lagi, akankah aku akan mati sia-sia? Tidak, aku tidak mau. Saat itu aku ingat Tuhan dan aku berdoa, “ Tuhan tunjukan jalan untukku, aku mohon, berilah aku petunjuk agar aku bisa melewati kabut tebal ini, aku berdoa dan berdoa berulang-ulang sampai aku berhenti berdoa dan bepasrah diri pada Tuhan. Aku membuka mataku dan apa yang terjadi, kabut itu masih ada dan semakin tebal, jalanpun masih belum terlihat, ternyata Tuhan tidak menjawab doaku. Akupun terdiam tak bergerak dan tiba-tiba aku tersadar bahwa kabut yang mengelilingiku itu tidak membuat aku susah bernafas melainkan membuat aku merasa segar bernafas, ternyata kabut itu adalah embun pagi atau titik-titik air bukan asap lagi, aku bersyukur bisa bernafas dengan lega kembali.
Tetapi jalan masih belum aku temukan, aku masuk dalam kebingungan lagi, karena aku masih galau dan meragukanNya, dan aku berdoa lagi, setelah selesai kabut itu masih ada dan aku berpikir dan merenung, kabut itu tidak berbahaya buatku kalau aku memulai melangkah dan aku mulai melangkahkan kakiku ini dan aku baru tersadar bahwa Tuhan ingin aku tuk berusaha karena Dia telah menuntunku tuk melihat jalanku, Dia ingin aku bergerak bukan hanya diam walau itu cuma berjalan bukan berlari karena Dia ingin aku untuk berjalan dengan pasti bukan berlari karena takut tersandung, dan aku semakin sadar kalau kabut itu akan pergi ketika pagi menjelang karena ada terang yang akan menyinari dan menuntunku melangkah lebih pasti lagi, sekarang aku baru mengerti hidupku ini bukan diselimuti kabut asap tapi kabut pagi, saat ini telah kulihat jalanku dan perlahan-lahan kulihat jauh disana ada titik terang yang harus kutuju. Aku mengerti kenapa aku mengalami hal seperti ini, karena Tuhan ingin aku kembali padanya dan percaya padanya bahwa aku masih ada jalan tuk dilalui bersamaNya di dalam hidup ini, terima kasih Tuhan, suatu saat aku pasti bisa berlari bersamaMu.





Dari
Kesesakan
Aku diberikan
Kesejukan

Dari
Kebimbangan
Aku diberikan
Kepastian

Dari
Kebuntuan
Aku diberikan
Jalan

TAK ADA YANG SEMPURNA

Suatu keinginan setiap manusia untuk bisa menjadi sempurna dalam segala hal, tetapi tidak akan pernah kita temui kesempurnaan yang sejati selain dari Tuhan. Kita mungkin sadar bahwa tidak ada yang sempurna di dalam dunia ini tetapi kenapa kita selalu mencari kesempurnaan itu, kita tidak sadar atau memang tidak mau menyadari hal itu.
Suatu contoh yang kita mungkin tidak sadar akan perilaku kita tentang menantikan kehadiran seseorang yang sangat istimewa di dalam hidup kita., kita selalu berusaha mencari dan terus mencari siapakah orang yang cocok untukku ? dia harus memenuhi kriteriaku, dia harus begini, dia harus begitu, dan lain-lain, apa ada ? apa kita akan menemui yang sesuai dengan kriteria kita ? tapi kapan ?
Mungkin ada, tapi mungkin juga kita tak akan pernah menjumpainya.
Tapi suatu keindahan jika kita bisa menemui seseorang yang mungkin atau hampir sesuai dengan keinginan kita, hal itu mungkin dapat terjadi. Ibaratnya kita mendapat suatu hadiah besar atau mungkin kita seperti melihat diri kita sendiri di cermin, dan bertanya dalam hati,” ternyata ada orang yang seperti aku “.
Tetapi dari semua kecocokan yang ada masih ada yang kurang, itu pasti, karena tak ada yang sempurna di dunia ini. Tetapi menemui hal yang indah ini sangatlah jarang terjadi di hidup kita, mungkin sekali seumur hidup atau bahkan tak pernah kita temui. Maka dari itu kita janganlah menyia-nyiakan kesempatan yang indah ini jika kita menemui hal ini, ini amatlah langka. Mungkin menemui hal itu hanya sekejab atau bersifat singkat, atau mungkin tak pernah bertemu secara muka dengan muka.
Memang di dunia ini tidak ada yang sempurna, disaat kita menemui seseorang yang mungkin cocok dengan kita dan kita selalu ingin mencoba untuk mengenal lebih jauh, selalu ada saja hambatan atau mungkin suatu tantangan untuk hidup agar lebih dinamis, dan dengan sepatutnya kita menerima hal itu dengan sukacita. Kita pasti akan menemui sesuatu yang indah dari semuanya ini, jika kita saling mengisi dan berbagi seta sadar diri bahwa tak ada yang sempurna kecuali diriNya.

Saling mencintai
Sangatlah
Indah
Tetapi
Janganlah lupa
Bercermin
Untuk
Mengingatkan
Kita
Agar
Selalu mencintai
Diri kita
Juga

CINTAILAH DIRIMU

Cinta ! kata yang sangat penuh makna, mungkin itu yang selalu menerangi hati kita setiap hari dan selalu membuat hati semakin bertanya kenapa ada cinta. Ini pengalamanku tentang cinta, sebut saja aku romi.
Mungkin setiap hari dan setiap saat aku selalu mencintainya yaitu pacarku, tapi itu dulu sekarang sudah tidak lagi. Dulu aku selalu berkorban banyak untuk selalu berusaha mencintainya tanpa pernah berpikir tentang diriku sendiri, memang boleh kita mencintai seseorang tapi jangan lupa bahwa kita harus selalu mencintai diri kita sendiri, karena semua ini kita sendiri yang menjalani bukan dia, mungkin juga secara umum kita selalu berpikir tentang orang lain, apakah itu teman kita, saudara kita, keluarga kita atau yang lainnya, tapi kita seringkali lupa untuk memikirkan diri kita sendiri, sangat indah jiks kita selalu berpikir tentang orang lain dan mencintainya tapi lebih indah lagi jika kita bisa mencintai diri kita juga.
Aku dulu terlalu jauh memikirkan dirinya sehingga lupa akan keberadaanku sendiri, aku juga telah melupakan tubuh ini yang merupakan pemberian Tuhan dan aku tidak pernah merawatnya dan juga dengan jiwaku yang kosong tak pernah kutahu dan mau mendengar semua firmanNya, sekarang aku tahu jika tidak ada yang kucintai siapa yang kucintai kalau bukan diriku sendiri pada awalnya.
Setiap orang memang berbeda tetapi janganlah kita terlalu membeda-bedakan akan yang lain, karena Tuhan menciptakan kita dengan misi yang berbeda-beda, agar kita tahu berbagai banyak macam kehidupan di dunia ini dan semua ini pastilah mempunyai masalah tentang cinta yang berbeda, tetapi kebanyakan adalah cinta pada sesama, sedikit yang mencintai dirinya dengan sepenuh hati, karena kita selalu tak peduli dengan diri kita atau mungkin kita tak sadar bahwa diri kita ini pantas untuk dicintai oleh diri kita sendiri, karena bukan hanya orang lain yang bisa mencintai kita, mungkin kita terlalu berharap akan hal itu, semisal kita tidak makan dan menahan lapar, apakah orang lain harus tahu kita lapar walaupun ada makanan, yang sakit dan merasakan kita sendiri bukan orang lain dan ini menandakan kita masih kurang peduli pada diri kita, kebut-kebutan itu juga nggak sayang nyawa dan jelas nggak cinta diri sendiri.
Dan dalam hal kehidupan kita sering lupa akan kepentingan kita hidup atau cita-cita hidup, tujuan hidup, kita terkadang lupa berpikir karena sudah tertimpa masalah-masalah yang ada, ya itulah hidup, tapi jangan semua menjadi penghambat bagi kita, jangan kita lupakan diri kita, apa mau kita ?
Mungkin ada sebagian orang yang memiliki sifat seperti dokter yang selalu membantu orang sakit, tapi apakah dokter lupa akan kesehatannya sendiri ? tidak, dia akan selalu berusaha merawat dirinya dengan sepenuh hati karena dia mencintai dirinya dan peduli akan dirinya, dan dia berpikir jika dia sakit siapa yang akan membantu orang-orang yang sakit itu.
Mungkin itu yang harus kita contoh dalam hidup ini, karena semua itu berkaitan dan saling berhubungan, dengan mencintai diri kita sendiri secara tidak langsung kita mencintai orang lain, maka dari itu kita haruslah mencintai diri kita karena itu sangatlah indah dan berguna bagi kita dan orang lain

KU INGIN DIPELUK

Mungkin aku hanya sedikit dari sebagian manusia yang lebih mengutamakan pelukan daripada ciuman, tetapi aku belum pernah merasakan apa itu pelukan, dalam hidupku ini aku berharap suatu saat nanti aku akan memeluk dan dipeluk oleh seseorang atau beberapa orang dari orang yang kusayang dan menyayangi aku, baik itu keluargaku atau temanku, sahabatku dan yang lebih mungkin nanti kekasihkumengerti bahwa aku ingin dipeluk, karena bagiku dipeluk itu lebih indah dan dalam artinya seakan tak terlepas dan terjaga selalu, dilindungi dan melindungi, karena mungkin menurutku akan menimbulkan rasa haru/ sayang/ kasih yang keluar dari diri kita, bukan seperti ciuman yang kita lakukan pada pacar kita yang lebih bersifat nafsu, jika kita memeluk pacar kita maka yang akan terasa adalah sayang/ kasih. Mungkin itu bayanganku karna aku belum pernah memeluk orang yang kukasihi.
Mungkin untuk teman/ sahbatku yang perempuan atau keluargaku akan lebih terasa kasihnya. Tapi sampai saat ini belum ada yang mengerti aku, bahwa aku selalu menginginkan suatu pelukan, mungkin ini terdengar aku terlalu ingin dilindungi, tetapi bukan itu, aku hanya ingin rasa memiliki bersama dan melindungi, karema kuingin mereka tahu bahwa aku menyayangi mereka, apa salahnya dipeluk ? dan jika semakin lama kau berpelukan maka mungkin akan merasakan semakin besar kasih yang ada.
Dan mungkin di saat yang sedih, berpelukan merupakan suatu obat yang manjur dan akan meredakan rasa sedih dan seakan kita merasakan bersama kesedihan itu.
Tetapi yang jarang dilakukan adalah saat kita sedang senang, karena kita sering lupa, bahwa kita tidak ingin dipeluk pada saat sedih saja, kita ingin dalam segala suasana kita memeluk orang yang kita kasihi, agar semakin tumbuh sayang kita dan lebih mempererat kita.
Mungkin suatu saat nanti jiak masih tidak ada orang yang belum mengerti keinginanku, aku akan memberanikan diri utnuk berkata, “ bolehkah aku memelukmu “, maka itu akan sangat menyenangkan hatiku jika diperbolehkan.