Selasa, 21 April 2009

KEPUTUSAN-NYA

Dua orang sahabatku telah lama menikah, setelah hampir delapan tahun mereka bepacaran. Jeki dan nita nama mereka dan aku sendiri boy, aku sangat bahagia melihat kedua sahabatku akhirnya menikah dan aku berdoa semoga langgeng pernikahan mereka.
Selang beberapa bulan aku mendapat kabar bahwa nita telah hamil 1 bulan, akupun senang mendengar kabar baik itu, lalu aku memberi selamat pada mereka.
Nita selalu kontrol ke dokter dengan teratur ditemani suaminya setiap bulannya, namun memasuki bulan keempat, dokter mengatakan bahwa ada kelainan pada janinnya, mereka kaget mendengar berita itu, kenapa baru sekarang ketahuan ? Karena mereka beranggapan bahwa dokter itu masih kurang ahli di bidangnya maka mereka memutuskan untuk pindah ke dokter spesialis kandungan agar mengetahui pasti kelainan apa yang ada pada janinnya.
Setelah mereka pindah ke dokter lain, dokter itu menyarankan untuk USG, dan hasil dari USG itu sangatlah mengejutkan, karena ternyata pada janin ada semacam gumpalan daging yang lain atau bisa tumor, dan tumor itu tumbuh bersama janin itu, tumor itu berada di sekitar kepala janin dan dari USG dapat terlihat bahwa ukuran janin dan tumor itu sama besar.
Dokter itupun menyarankan untuk berkonsultasi juga pada dokter spesialis syaraf, karena ia tidak tahu apa yang ia bisa dan boleh lakukan, tapi sebelum itu ia menyarankan agar kembali lagi ke kliniknya bersama dengan kedua orang tua masing-masing, agar mengerti keadaan yang sebenarnya dan mungkin jika di cek lagi nanti akan berbeda hasilnya.
Setelah mereka kembali lagi ke klinik bersama orang tua masing-masing dan di cek kembali oleh dokter itu, ternyata tidak ada perubahan yang baik dan keputusan tidak terwujud karena dokter tersebut tetap menyarankan untuk ke dokter syaraf dulu setelah itu kembali ke sini lagi. Dokter itu tidak bisa memutuskan, apakah tumornya membahayakan janin ? Apakah operasi tumor dilakukan sebelum janin lahir ? Apakah pertumbuhan tumor lebih cepat dari janin ? Semuanya mengandung resiko yang sangat tinggi, sehingga ia menyarankan ke dokter ahli syaraf.
Sebelum mereka ke dokter syaraf, aku menemui mereka dan mereka mengatakan apa yang terjadi, aku sedih mendengarnya, ingin aku melakukan sesuatu, tetapi apa yang bisa kulakukan, aku hanya bisa bilang berusahalah terus dan berdoa, Tuhan akan tunjukan jalan.
Setelah mereka ke dokter syaraf, dokter itupun masih belum menemukan kepastian, apa yang harus ia perbuat, dan dokter itu menyarankan agar foto 3 dimensi, karena hasil dari foto 3 dimensi itu lebih akurat dibanding dengan USG, karena harus daftar terlebih dahulu maka untuk melakukan foto itu harus menunggu selama bebrapa hari. Dengan berita yang seperti itu hati kedua sahabatku semakin bingung, karena mereka tahu keseriusan yang terjadi pada janinnya, jik janin itu lahir, apakah sehat seperti bayi umunya ? ataukah cacat ? apakah operasi tumor bisa menyelamatkan janinnya ? apakah menunggu lahir akan lebih baik ? apakah tumor itu membahayakan ibunya jika dibiarkan terus ? tetapi mereka tahu keputusan yang mereka ambil nanti sangatlah berat, karena mereka orang tuanya, walaupun keputusan mereka itu atas persetujuan dokter dan orang tua masing-masing.
Tetapi apa yang terjadi, pada hari minggu aku mendapat telepon dari jeki yang mengatakan bahwa nita sekarang ada di rumah sakit karena pendarahan yang terjadi pagi tadi. Setelah mendapat kabar itu akupun segera ke rumah sakit untuk melihat kondisi nita yang sebenarnya.
Tiba di rumah sakit aku memeluk sahabatku jeki sambil berkata,” apa yang terjadi ?”, keguguran, nita keguguran.” Akupun mengambil nafas panjang ketika mendengar berita itu dan berkata, ” tabah ya, ini memang sudah jadi kehendakNya, inilah yang terbaik bagi semua, biarlah ia pergi dengan tenang.”
Semua yang terjadi ini memang diluar kemampuan kita, apa yang akan mereka putuskan nanti, ternyata Tuhan putuskan sekarang, karena ini yang terbaik bagi semua di mata Tuhan. Akupun termenung dan sadar bahwa keputusan yang berat ada di tanganNya, kita tidak akan mampu memikirkannya, ini semua jauh dari pemikiran kita, ini jalanNya, jalan yang terbaik bagi semua.
Dengan ini kita semakin sadar dan mengerti bahwa Tuhanlah yang mengambil semua keputusan yang ada pada hidup manusia.

Tidak ada komentar: