Selasa, 21 April 2009

Iman si KECIL

Apakah kita tahu sebesar apa iman kita itu ? kita tidak akan tahu dengan sendirinya, tapi kita bisa melihat, mengetahui dan merasakan iman orang lain melalui kejadian – kejadian aneh yang “ indah “. Dari situ kita tahu seberapa besar iman kita atau lebih tepatnya seberapa kecil iman kita dibandingkan dengan orang lain.
Ada suatu cerita yang sangat indah mengenai iman yang dialami oleh seseorang yang masih lugu, dan kalau boleh saya menyebutnya “ seseorang “ walau ia hanya seorang anak kecil masih berumur sekitar 6 tahun, bagi saya ia sudah menjadi “ seseorang “ karena iman kepada Yesus yang sangat besar.
Suatu sore ia dan teman – temannya bermain kejar - kejaran seperti biasanya di halaman rumahnya layaknya anak kecil yang selalu aktif dan tidak kenal capek. Mereka yang rata – rata berumur 6 tahun itu berlari kesana kemari tanpa mempedulikan apapun yang ada di sekitarnya, entah itu orang yang berjalan, sepeda, sepeda motor ataupun mobil.
Karena terlalu asyik bermain, seorang diantara mereka ada yang terjatuh, bagi kita melihat anak kecil terjatuh adalah hal yang biasa, karena waktu kecilpun kita kalau bermain juga sering terjatuh. Tapi yang dialami oleh anak ini adalah jatuh tersungkur dan “ krak “ tangannya dilindas oleh ban mobil yang saat itu sedang melintas di depan rumahnya. Untuk ukuran mobil, mobil itu termasuk ukuran mobil yang besar. Dalam sekejab yang terbayang dari orang – orang yang melihat kejadian itu pasti beranggapan bahwa tangan anak itu pasti hancur atau paling tidak patah, karena terdengar jelas bunyi “ krak “ saat mobil itu melindas tangan anak itu.
Orang – orang yang ada di sekitarnya langsung berlari melihat keadaan anak itu, begitu juga orang tua anak itu. Orang yang berada di dalam mobil menghentikan mobilnya dan keluar melihat kondisi anak itu, tapi dengan tatapan kosong dan tak bersuara, ia merasa bersalah dan kaget juga heran ketika melihat anak itu. Karena saat ia melihat kondisi anak itu, anak itu tidak merasa kesakitan sekali walau ia menangis, tidak ada darah di tangannya, hanya bekas jejak ban mobil yang terlihat jelas berada di lengannya, dan anak itupun lari kearah orang tuanya. Saat itu juga anak itu beserta orang tuanya diajak orang yang menabrak tersebut segera untuk ke rumah sakit untuk melihat dengan jelas kondisi anak itu. Sesampainya di rumah sakit, anak itu diperiksa oleh dokter dan dilakukan rontgen untuk melihat dengan jelas keadaan tangan anak itu. Dokter yang menangani anak itu sangat kaget dan heran ketika melihat hasil foto rontgen itu, karena tidak ada tanda – tanda patah tulang pada tangan anak itu, tangan anak itu tidak apa – apa. Dokter itupun bertanya lagi, apakah benar tangan anak ini terlindas ban ? anak kecil dan orang yang menabrak itu kontan menjawab bersamaan, ‘ Ya, terlindas “. Saya melindas tangan anak itu Pak, dan saya juga mendengar dengan jelas bunyi benda yang patah saat saya melindasnya, kata orang itu. Dokter itu diam sejenak lalu berkata, ini mukjizat pak, tangan anak ini tidak apa – apa. Sambil merasa heran dokter itupun memperbolehkan pulang. Dan kedua orang tua anak itupun tidak menuntut apa – apa dari orang yang menabrak anaknya itu dan mempersilahkan orang itu untuk pulang karena anak mereka tidak apa – apa.
Sesampainya di rumah, orang tua anak itu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi waktu itu. Anak itu hanya bercerita singkat, “ waktu aku jatuh dan tersungkur ke tanah, yang pada saat itu ada mobil melintas dan pasti akan melindasku, aku hanya berkata, “ Tuhan Yesus tolong saya “. Mendengar itupun orang tua anak itu lalu terdiam dan langsung memeluk anaknya.
Di dalam hati orang tua anak itu sangat bahagia, karena di saat – saat yang paling membahayakan dalam hidup anaknya, yang ia ingat bukan mereka tapi Yang Memberi Hidup yaitu Tuhan Yesus yang selalu ada untuk menolong anakNya.
Dan kita jangan berpikir apa yang menyebabkan bunyi “ krak “ seperti tangan patah itu, karena kita tidak bisa menemukan jawabannya dengan otak kita. Tapi dengan iman, kita akan tahu jawabannya.
Dalam cerita ini dapat kita lihat, bahwa iman bukan karena usia, pendidikan, atau apapun, tapi hanya percaya pada Tuhan dengan sungguh – sungguh dan menyerahkan diri secara penuh pada Sang Pemberi Hidup adalah kekuatan iman. Iman yang BESAR dari SI gadis kecil yang bernama Rachel.

Tidak ada komentar: